Jumat, 08 Agustus 2014

my birthday

Hari ulang tahunku

 Dear, dairy..
besok adalah hari ulang tahunku yang ke 14 tahun. aku harap, ayah dan bunda memberikan seseuatu yang berharga untukku. Aku ingin di ulang tahunku yang ke 14 tahun ini, ayah dan bunda mengajakku ke tempat yang sangat indah. kita tertawa bersama, bercanda ria, dan hal lain yang menyenangkan . Dear,  semoga harapanku ini terkabul. Aku ingin di ulang tahunku yang ke 14 tahun  ini, aku akan mendapatkan kebahagiaan. Walau sehari saja.”‘
Ya, Aku Sisil . Besok adalah hari ulang tahunku. Sudah lama aku tak merayakan hari yang istimewah itu. Hari yang sangat bahagia, dimana aku menjadi lebih dewasa. Ayah dan bunda terlalu sibuk untuk itu semua, mereka tidak sempat memikirkan hari ulang tahunku. Makan saja mereka sering lupa. Tapi, itu bukan masalah besar untukku. Sebab, aku tau mereka seperti itu untuk aku seorang. Hari sudah semakin malam, hanya terdengar suara jangkrik dan beberapa kendaraan yang lewat di depan rumahku. Perlahan, mataku tertutup dan aku pun tertidur dengan pulas.
Selamat ulang tahun, kami ucapkan.
Selamat panjang umur kita kan doakan.
selamat sejahtera, sehat sentosa
selamat panjang umur, dan bahagia.
” Happy birthday Sisil sayang, Ayah dan bunda sayyyaaaang banget sama sisil. Ini ada kue dan bingkisan buat kamu sisil. Ayo dong bangun ! masa ulang tahun ga semangat gitu “
” Ayah ! Bunda ! Waah, kue yang indah !mm, boleh aku tiup lilinnya sekarang ? “
” ooh, boleh dong ! ayah tidak melarangnya ! ayo tiup, dan jangan lupa beri harapan pada lilin itu. “
Lilin tertiup, dan kamipun memotong kue bersamaan. ” Nah, sisil ? setelah ini kadonya di buka ya . Abis itu, kita ke bukit. Kita ke kebun strawberry ya . Kita metik bareng bareng “
” Wah, bener yah ! horreeee ! ke bukit ! aku ngga sabar ayah . Ayo kita habiskan kuenya . Ayo cepeeet “

Ya Tuhan ! ini cuma mimpi. Mimpi yang sangat indah . Aku merasakan kebahagiaan itu. Walau dalam mimpi. Aku berharap, sebentar lagi ayah dan ibu membangunkanku dengan membawa kue mungil yang manis . Tapi, aku tunggu, mereka tak kunjung datang. Aku sedih. Mereka tidak ingat hari yang spesial ini. Mereka masih sibuk . Tiba-tiba, ada secarik kertas yang bertulisan ” selamat ulang tahun anakku ! maaf, hanya selembar kertas. Kami sibuk. Kami tidak sempat membelikanmu kue atau apapun. Sekali lagi, kami sibuk . Tapi kami janji, kami akan pulang lebih awal untuk membawakan sesuatu untukmu”
Secarik kertas saja, aku sudah senang . itu berarti, mereka tidak lupa hari ulang tahunku. Aku bahagia. Mereka masih mengingat hari spesial ini. Oooh, betapa bahagianya aku.
Pukul 16.00
Ayah, bunda.. kok belum pulang siih . Katanya kalian mau pulang lebih awal. Kok belum pulang pulang ya ? Aduuh, atau mereka lagi di jalan ya ? hihi. mereka pasti sudah gelisah . ingin cepat cepat sampai rumah !
Lama aku menunggu, tapi mereka belum datang juga. Tiba-tiba ada telpon berbunyi
” Hallo, dengan keluarga bpk. Danu ?”
” iya benar, saya anaknya . Dengan siapa ini ? “
” saya dari pihak rumah sakit, maaf, bpk.Danu dan istrinya mengalami kecelakaan. “
Dug ! Dadaku sakit sekali ! mendengar berita yang tragis itu. Aku tidak menyangka ini terjadi. Ini harusnya tidak terjadi. Aku bergegas ke rumah sakit dengan ongkos seadanya. Aku mencari ruangan ayah dan bunda. Aku berdiri di ruang UGD dengan kaki bergetar. Dadaku sakit sekali. Serasa tidak sanggup lagi aku berdiri. Dengan segenap kekuatan yang ada di dalam ragaku, aku tetap berdiri di depan puntu UGD . Setelah beberapa waktu, seorang dokter berbaju putih menemuiku . Dan dia berkata ” temui mereka, kirimkan pesan terakhir untuknya . Saya tau ini berat. Tapi memang saya harus menyampaikan ini. Mereka, telah pergi untuk selamanya ” OOh, sakit rasanya . Perlahan aku menemui jasad kaku ayah dan bunda. Aku menangis, menjerit, menyesal, marah ! Kenapa ini harus terjadi padaku ! Disaat aku mulai merasakan kebahagiaan ini ,!! Tuhaan, Apa salahku !! ?Kenapa aku harus menerima semua ini! aku tidak sanggup , Tuhaan !
” Maaf nak, tadi polisi menemukan ini. Mungkin ini untuk anda . Silahkan “
Ternyata ini kado untukku. Boneka beruang dan secarik kertas yang bertuliskan ” Maafkan ayah dan bunda, nak “
Aku semakin lemas . dokter memeluk ku erat. Dan, kini, aku menjadi sebatang kara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan jejak dikomentar :)